Saya berusaha mengingat harapan
orang tua saya semasa kecil, bahkan juga harapan Tuhan tentang keberadaan saya.
“Hiduplah menjadi orang baik” atau “Tambahkan kebaikan di tindakan-tindakan
nyatamu,” begitu seterusnya. Dan baiklah, saya akan hidup sebagai orang baik
karena semua pun menginginkan hidup dalam kebaikan.
Saya berusaha hidup dalam kebaikan. Saya mencari apa yang dimaksud orang dengan kata baik dan seberapa besar pengaruhnya, padahal baik itu relatif. Dan akhirnya saya sadar setelah dosen saya mengatakan bahwa baik adalah berguna atau bermanfaat bagi orang lain.
Berguna atau bermanfaat bagi orang versi saya bukanlah melulu soal materi yang akhirnya berhasil meningkatkan kualitas hidup seseorang. Lantas, kalau kita sudah tidak punya materi, tidak berguna dong? Lantas, kalau kita sudah tidak punya materi, orang lain yang sudah tergantung pada kita jadi menurun dong kualitas hidupnya? Begitulah.
Saya lebih concern pada satu hal, inspirasi. Saya mengapresiasi orang-orang yang berhasil menginspirasi orang lain, terlebih saya untuk menjadi baik, atau bahkan lebih baik. Saya pun selalu berusaha bergerak di dalam/luar zona nyaman saya untuk menginspirasi orang lain. Saya percaya, ada hubungan langsung antara inspirasi dan manfaat. Jika ada seseorang yang berhasil menginspirasi orang lain, maka orang tersebut sudah bermanfaat dengan orang lain, atau sebaliknya.
Saya ingin bergerak seperti itu, bermanfaat, bermanfaat, dan bermanfaat, dimana paham yang selalu berkembang adalah untuk menginspirasi orang lain, harus ada gerakan yang memulainya. Setidaknya, gerakan tersebut berhasil mempengaruhi saya untuk melakukan sesuatu yang nyata, bukan hanya angan-angan.
Belakangan ini kepekaan saya lebih dari 100%, saya menjadi lebih peduli untuk melakukan kenyataan. Kebetulan saya berasal dari farmasi, saya menaruh perhatian lebih pada bidang pendidikan, lingkungan, dan kesehatan. Gerakan inisiasi harus ada, setidaknya untuk memfasilitasi kepekaan diri saya sendiri. Tetapi di sisi lain saya membutuhkan komunitas untuk mendukung saya. Dengan bersama-sama orang yang memiliki pemikiran sama, ide dapat dengan cepat bertransformasi menjadi kenyataan.
Sekali lagi, sepertinya semakin besar saya hidup, saya tahu tujuan hidup saya, saya tahu kemana harus menuju, yaitu melakukan panggilan hati. Berbuat lebih banyak untuk lingkungan yang mulai tak nyaman, pendidikan yang mulai tak wajar, dan kesehatan yang mulai ditinggalkan. Tak bisa dipungkiri, semua orang pasti mempunyai tujuan hidup bermanfaat bagi orang lain, begitu pun saya. Dan demi visi itu, yang bisa saya upayakan sekarang adalah “berbuat sesuatu, mengubah keadaan menjadi lebih baik, dan menebar inspirasi pada sekitar.” Kita tidak akan pernah mencapai, kalau kita tidak bergerak. Kapan bergerak? Sekarang!