Seorang tukang kayu tua sudah
siap untuk pensiun. Ia mengatakan pada majikan kontraktor tempatnya bekerja
akan rencananya memiliki sebuah rumah, membangun bisnis untuk kehidupan yang
lebih santai agar dapat menikmati hidup bersama keluarga besarnya. Ia jelas
akan kehilangan gaji setiap minggu, tetapi ia sangat ingin pensiun.
Kontraktor sedih mengetahui salah
satu pekerja terbaiknya akan pergi, ia pun bertanya “Apakah kau bisa membangun
serumah lagi untuk keperluan pribadiku?” Si tukang kayu berat hati karena benar-benar
ingin pensiun, namun ia tetap mengiyakan.
Ia mengerjakan pekerjaan
terakhirnya dengan sangat amat terpaksa. Ia hanya membangun rumah tersebut
secara asal dan menggunakan bahan kualitas rendah. Ketika rumah tersebut
selesai, majikannya datang untuk memeriksanya.
Majikan tersebut pun menyerahkan
kunci rumah kepada tukang kayu ketika sampai di pintu depan. “Ini adalah
rumahmu, hadiahku untukmu.” Si tukang kayu terkejut bukan main! Kalau saja ia
tahu ia akan membangun rumahnya sendiri, ia akan melakukan semuanya dengan
lebih baik.
Demikian juga dengan kita. Ketika
kita membangun kehidupan, kita kadang tidak memberikan yang terbaik dalam
konstruksinya. Lalu dengan terkejut dan menyesal, kita akhirnya menyadari harus
tinggal di dalamnya. If we realize that,
we should do everything better!