twitter.whotalking.com |
media.iyaa.com |
Ini perjuangan yang terbayang namun tak disangka. Seberapa
sering kita berada di posisi ini? Jatuh bangun hingga menyimpulkan kesempatan
tak pernah benar-benar kunjung datang dan dengan bangga mengatakan menyerah,
tapi di dua detik terakhir, Tuhan mengangkat kita menjadi pantas akan sesuatu.
Ah maksudku, sebenarnya kita ini pantas namun tidak ‘pede’ –bangga sekali
melabeli diri : seorang psimis.
Tersisa hanya dua grandfinalis, Monostereo dan Soundwave.
Aku yang sudah mendukung Monostereo sejak awal ini sudah lebih dari puas bila
mereka menjadi dua besar. Pasalnya, Soundwave dan Wildones (tereliminasi di
tiga besar) bukan saingan yang mudah. Soundwave dan Wildones punya karakter
yang kuat dan berhasil menarik perhatian –buktinya poin dukungan yang diberikan
selalu tinggi.
Monostereo selalu berusaha tampil baik namun apa yang terjadi
selanjutnya bukan kuasanya. Tidak pernah berharap lebih namun konsisten memberi
yang terbaik, setidaknya menyenangkan orang yang mendengarnya. Selalu bersiap
akan hasil yang kurang sesuai dengan pengharapan namun tetap membuka diri –memberikan
celah untuk tangan Tuhan mengangkat diri, membei jalan lain, dan membijaksanakan.
Sampai akhirnya, we’ve seen! Tuhan memercayakan gelar keemasan itu padanya.
Aku
jelas kaget karena jarang sekali Monostereo berada di posisi puncak, dan
lawannya, Soundwave adalah raksasa yang tidak akan bergeming dengan hembusan
angin. Nyatanya? Menyenangkan sekali membawa permisalan ini ke kehidupan
sehari-hari.
Aku, punya grafik unik soal ini. Dulu, banyak yang
menyebutku seorang psimis, tak ada hal baik jika aku yang ceritakan. Merasa ini
tak terlalu baik untuk masa depanku dan pada masanya (semester 4) aku menemukan
quote yang menyatu dengan hidupku : Aku bukan seorang psimis atau optimis, aku
seorang mungkinis, akhirnya aku berubah. Beribu-ribu detik dalam hidup kuhabiskan
dengan memperkenalkan diri sebagai seorang mungkinis. Kupikir aku berhasil,
banyak pencapaian yang aku usahakan, karena semua ‘mungkin’. Aku sudah merasa
seperti Monostereo yang bersiap pada hal tidak sesuai harap namun memberi celah
untuk tangan Tuhan mengubah keadaan. Masihkah aku mungkinis? Iya, ini mungkinis
yang sangat positif. Begini saja, sudah memberiku banyak keuntungan. Termasuk
membantu teman-teman menemukan jati dirinya, keluar dari keraguan, berani
melangkah meninggalkan rasa malu, menghempas ketidakpercayaan diri, kembali ke
jalan yang benar, dll.
Tidak ada yang pernah benar-benar tahu tentang masa depan,
jadi kenapa tak kau tempatkan diri untuk semua kemungkinan (baik)? Untuk semua
yang sedang mengejar hal baik, sekecil apapun lubang jarumnya, rezeki seseorang
tidak akan pernah tertukar. Ketika berpikir semua mungkin, maka jalannya akan
demikian, semesta lalu mendukung dan kemudian kencang-kencang berteriak “You deserve it!”
Selamat Monostereo, you
deserved it! Senang sekali belajar filosofi bumi darimu :)