“Jika kau percaya pada seseorang,
maka ia akan melakukan hal yang
mustahil.”
Bagaimana menerjemahkan kalimat semu ini?
Tonton videonya sampai
selesai ya, sesuai urutannya :)
Eksperimen natural dengan hasil yang sangat
menggambarkan, begitulah komentarku saat awal menontonnya. Walaupun semuanya
memang sudah diatur Tuhan, ternyata ada cara membuat diri menjadi lebih baik.
Bersamalah dengan orang positif, maka sebagian besar dirimu akan menjadi lebih
positif. Mengapa? Karena orang positif yang bersedia berada di sekitar kita
adalah jelas orang yang percaya kita mampu, kita lebih dari yang dibayangkan,
dan karenanya, kita jadi benar-benar mampu melakukan apa yang sebelumnya
mungkin tidak pernah kita pikirkan sungguh-sungguh (dalam hal ini, hal yang
mustahil).
Sini aku ceritakan ilustrasinya. Ada dua orang yang
ditantang untuk memasukkan bola basket ke dalam ring dari posisi yang sudah
ditentukan. Yang satu, seorang farmasis cantik (what a coincidence! #eh) yang dalam pekerjaannya tidak butuh skill seperti itu. Satunya lagi, seorang
atlet basket yang sehari-hari tidak pernah terlalu jauh dari aktivitas
tersebut. Lalu? Yang membuat tantangan ini menjadi sangat berbobot dan
menyentuh adalah adanya suporter settingan di sekitar mereka.
Eksperimen pertama ditujukan untuk farmasis. Saat
dibuktikan, memang beliau tidak berhasil memasukkannya. Pembawa acara kemudian
memberinya penutup mata, menyuruhnya memasukkan lagi bola basket itu ke dalam
ring dengan mata tertutup. Di saat seperti itu, dipanggil-lah banyak suporter yang
sudah diarahkan untuk selalu memberinya sorakan kebahagiaan dan tepuk tangan
pujian pada setiap kesempatan bola dimasukkan, walaupun nyatanya bola itu
meleset berkali-kali. You know,
farmasis tersebut terlihat sangat bangga pada dirinya, ada keyakinan yang
muncul di antara kebingungan dan rasa takjub. Ketika penutup mata dibuka dan
beliau diberi 10 kali kesempatan lagi, beliau berhasil memasukkan 4 bola. Nice improvement!
Bagaimana dengan pemain basket itu? Terlihat sangat
percaya diri, pemain basket itu mencoba memasukkan bola basket dengan mata
tertutup. Apapun hasilnya, suporter selalu bersorak merendahkannya. Tidak ada
tepuk tangan di sana, lebih banyak seruan kalah dan menyerah. Dia yang kemudian
menjadi sedikit ragu, dalam kepercayaan dirinya mengatakan akan memasukkan 9
bola. Nyatanya? Hanya 1 dari 10 bola. Needless
to say, all changed!
Seperti dikatakan di awal, there is something to be said for being beside all positive people.
Bagaimana caranya? Jadilah bagian dari rasa percaya orang-orang baik terhadap
diri kita sendiri, dengarlah hal-hal positif. ‘Mungkin kau akan marah jika
terus kuhimbau tentang kebiasaan lebih baik yang bisa kau usahakan, tapi itu
jauh lebih baik khan daripada kau
mendengarkan aku menyuruhmu merokok atau berkata tidak jujur sehari-hari?’
Sungguh, kalimat sinetron yang mengharukan, tapi I couldn’t believe it had crossed my mind from time to time.