Young on Top Surabaya!

Isn't that sweet? Really glad to be part of such a nice team! :)

Tuhan tidak pernah mempertemukan kita dengan apapun yang salah, bisa jadi pelajaran atau kebahagiaan yang mungkin hanya perlu waktu untuk disadari. Saat menggali isi twitter kemarin, aku menemukan dua hal yang patut kusyukuri (walaupun yang satunya tidak ada apa-apanya). Satu, ternyata aku pernah menjadi bagian pergerakan pemuda Surabaya (sampai saat ini pun masih, namun kadarnya tergeser regenerasi). Kalau sudah sampai di titik ini lalu menoleh lagi ke belakang, bangga sekali rasanya. Kedua (sekali lagi, bukan hal yang besar), aku bersyukur tweets di akunku hanya 700an, jadi hal-hal penting di bagian hidupku yang lain tidak hilang. Ahaha, aku baru tahu twitter membatasi display tweets akun hanya 3200, sisanya ‘back to top’. Seperti ini, segalanya jadi bisa dibuktikan. Walaupun aneh, aku tiba-tiba senang tidak jadi maniak socmed. Awalnya, aku berusaha mengubek-ubek twitter @YOTsurabaya namun nihil (ya mungkin ada caranya, namun tak berhasil aku ketahui sampai di akhir pencarian). Jadilah, aku membuka kembali akunku dan berterima kasih padanya. Menurutku, Young on Top Surabaya adalah sebuah kebanggaanku yang sederhana. Syukurlah, aku punya buktinya.
Semua bermula dari info sederhana ini, yang mungkin kurang persuasif tapi berhasil menarikku ke medan magnetnya.
Oh iya, mungkin ada yang belum tahu apa itu Young on Top, bisa berkunjung ke sini ya. Sesuai namanya, inisiator adalah yang menginisiasi. Membuat yang tidur menjadi bangun, serta mengangkat tangan saat yang lain tertunduk. Tidak hanya kami, aku yakin di Surabaya ini sudah banyak sekali kegiatan pemuda yang kreatif dan inspiratif. Visinya sejalan, oleh karenanya bisa saling bersinergi. Kegiatan awal kami yang baru merintis adalah memotivasi kawan-kawan via socmed dan turut serta dalam kegiatan YOT seperti #YOTShare (kegiatan berbagi) dan #YOTAsk (sesi sharing dengan pakar yang tidak kalah menginspirasi).
Aku kebagian menjadi admin motivasi setiap hari Jumat, pada masanya. Aku mengambil materiku dari mana saja, terutama buku dan intisari seminar yang sudah aku catat di buku sakti. Maklum, aku suka sekali mencatat hal penting, yang mungkin dua hari lagi tidak begitu jelas kuingat.
10 November 2012 lalu, YOT Surabaya ikut dalam marathon motivasi via twitter untuk menyemarakkan hari pahlawan. Bersama-sama dengan YOT region lain, kami membuat jadwal seru untuk disimak. Misalnya, jam 18.00-19.00 ada YOT Jakarta dengan topik sharing kepahlawanan, dilanjutkan YOT Surabaya 19.00-20.00 yang akan membawakan #YOTAsk, lalu YOT Malang, dst. Aku agak lupa jadwalnya. It has been 4 years, guys! Kesempatan yang sangat langka, aku menjadi admin YOTAsk dan berhasil ngobrol dengan Pandji Pragiwaksono walaupun kami terpisah jarak (apapun ya, kalau sudah ada hubungannya sama idola, apa saja jadi indah). Perjuangan untuk sampai ke tokoh yang nasionalis ini ekstra berliku, semua aku alami sendiri karena bertindak sebagai PJ acara, tapi semua terbayar dengan keramahannya saat diwawancara. Ada yang belum tahu Pandji? Ckck, mungkin kurang liburan. Lihat dia lebih dekat di sini ya biar kita merasakan frekuensi yang sama. Support juga datang dari Billy Boen, sang founder YOT.
#YOTShare biasanya disesuaikan dengan jadwal ramadhan, tapi belum selalu seperti itu. Di #YOTShare, kami menghimpun bantuan teman-teman se-Surabaya untuk dibagikan ke yang membutuhkan. Sama, di region lain pun kegiatan ini ada, dengan format yang hampir sama.
Yeaaay! Dapat kesempatan ketemu juga sama Kak Citra Natasya (YOT Campus Ambassador). Hari itu Kak Citra cerita soal personal branding. Simple-nya, you are what you tweet (karena saat itu, twitter populer sekali | mungkin kalau sekarang yang lebih globalnya, you are what you post). Kak Citra keren sekali, semua yang kami sampaikan selalu diambil sisi baiknya sehingga kami merasa sangat berharga telah menyampaikan pendapat kami. Saat ditanya seperti apa temanmu menganggapmu, aku sebenarnya kurang begitu baik menggambarkan. “Dari kecil, teman-teman selalu datang ke Intan untuk meminjam catatan pelajaran, Kak. Tugas apalagi.” “Wah, personal branding yang bagus! Teman-teman tahu kamu teman yang pintar dan rajin, baik hati juga. Walaupun sulit dan kadang justru kena masalah, teruskan ya!” Begitu kira-kira, aku sedikit lupa.
Kami pernah ekspansi juga, karena merasa agak kewalahan menjalankan ini dengan sedikit orang. Mungkin sudah waktunya mengepakkan sayap, melibatkan jiwa-jiwa peduli lainnya.
Demikianlah, perjalanan lain dunia kuliahku. Sekarang YOT Surabaya sudah jauh lebih besar, dengan 9 nyawa, dan visi menyala di mata pengurus barunya. Untuk Ahimza D. Afrizal, Lintang Nur Ramadhani, Mentari Nurinda, Deka Prismawan, Edwina F. A., Fazrah L. R. Heryanda, dan seluruh sayap YOT, see you on top!

My Instagram