Aku membeli tas berwarna oranye di Jogja dalam keadaan hujan deras.
Sepertinya kecolongan karena benar saja, tas itu agaknya cukup sempit untuk aku
yang setiap hari membawa laptop ke kampus. Tapi, namanya sudah terbeli, aku
akan menjadikannya seberguna mungkin.
Tas oranye kesukaanku ini kubawa sampai bekerja. Kupikir awalnya saat
bekerja adalah saat di mana dirimu tak perlu lagi membawa tas ransel penuh dan
berat. Namun aku salah, sama saja bahkan saat kuliah. Hari itu, tasku sudah
seperti mau pecah, mungkin karena kumasukkan tumbler juga ke dalamnya –tasku
yang lama tidak mempunyai dua tempat di kanan kiri untuk menyelipkan barang
seperti tumbler/ payung, seperti yang kubilang, aku kecolongan.
Akhirnya resleting tasku tidak berfungsi dan justru menjatuhkan
barang-barangku di dalamnya –mungkin karena resletingnya sampai ke ujung bawah
tas. Aku mengeluhkan ini ke partnerku sesama supervisor yang duduk di sebelahku,
hanya topik asal mengusir kepenatannya. “Kak, tas Intan rusak coba. Kakak
kumpulin koin untuk Incha aja untuk beliin tas yang baru, hahaha.” Seperti
dugaanku, dia tidak menjawab, mungkin perhitungan formulasinya sedang kacau.
Kurelakan demi formula obat yang dibuatnya.
***
Dua hari setelah ulang tahunku, ada presentasi progress departemen
sekantor. Saat giliranku, aku diserang habis-habisan oleh Site Head dan Manager
QA-nya, sungguh tidak adil karena yang lain tidak mendapat perlakuan yang sama.
Tiba-tiba dari balik pintu belakang, teman-teman menyanyikan lagu Happy
Birthday dan membawakanku kue serta sebuah bungkusan. Aku sangat terkejut
mengetahui isinya adalah tas dengan merek sama, dengan warna yang hampir sama
–oranye, dengan corak yang lucu, dengan volume yang lebih besar, dan dengan
kantong di kanan kiri untuk menyimpan barang.
Ada kontribusi 15 orang teman kantorku di sana, mereka benar-benar
mewujudkan ‘koin untuk Incha’. Mereka benar-benar baik dan peduli. Sampai saat
ini, tasnya masih bersamaku dan selalu kuelu-elukan. Bahkan saat jahitan
resletingnya benar-benar hancur, aku rela menggantinya walaupun diperlukan
pembedahan mendalam. Prinsipku, lakukan apapun demi tasku kembali seperti
semula, berapapun biayanya! Ini lebih dari sekedar uang.
Tasku adalah simbol dari uluran tangan teman-teman yang sangat baik,
walaupun tak semua menunjukkannya kepadaku sehari-hari. Aku mendoakan semoga
mereka selalu bahagia dan mendapatkan barang berharga yang kemudian menjadi
kesayangan dalam waktu dekat.