Benda Favorit #2


Aku membeli tas berwarna oranye di Jogja dalam keadaan hujan deras. Sepertinya kecolongan karena benar saja, tas itu agaknya cukup sempit untuk aku yang setiap hari membawa laptop ke kampus. Tapi, namanya sudah terbeli, aku akan menjadikannya seberguna mungkin.

***
Tas oranye kesukaanku ini kubawa sampai bekerja. Kupikir awalnya saat bekerja adalah saat di mana dirimu tak perlu lagi membawa tas ransel penuh dan berat. Namun aku salah, sama saja bahkan saat kuliah. Hari itu, tasku sudah seperti mau pecah, mungkin karena kumasukkan tumbler juga ke dalamnya –tasku yang lama tidak mempunyai dua tempat di kanan kiri untuk menyelipkan barang seperti tumbler/ payung, seperti yang kubilang, aku kecolongan.

Akhirnya resleting tasku tidak berfungsi dan justru menjatuhkan barang-barangku di dalamnya –mungkin karena resletingnya sampai ke ujung bawah tas. Aku mengeluhkan ini ke partnerku sesama supervisor yang duduk di sebelahku, hanya topik asal mengusir kepenatannya. “Kak, tas Intan rusak coba. Kakak kumpulin koin untuk Incha aja untuk beliin tas yang baru, hahaha.” Seperti dugaanku, dia tidak menjawab, mungkin perhitungan formulasinya sedang kacau. Kurelakan demi formula obat yang dibuatnya.
***
Dua hari setelah ulang tahunku, ada presentasi progress departemen sekantor. Saat giliranku, aku diserang habis-habisan oleh Site Head dan Manager QA-nya, sungguh tidak adil karena yang lain tidak mendapat perlakuan yang sama. Tiba-tiba dari balik pintu belakang, teman-teman menyanyikan lagu Happy Birthday dan membawakanku kue serta sebuah bungkusan. Aku sangat terkejut mengetahui isinya adalah tas dengan merek sama, dengan warna yang hampir sama –oranye, dengan corak yang lucu, dengan volume yang lebih besar, dan dengan kantong di kanan kiri untuk menyimpan barang.

Ada kontribusi 15 orang teman kantorku di sana, mereka benar-benar mewujudkan ‘koin untuk Incha’. Mereka benar-benar baik dan peduli. Sampai saat ini, tasnya masih bersamaku dan selalu kuelu-elukan. Bahkan saat jahitan resletingnya benar-benar hancur, aku rela menggantinya walaupun diperlukan pembedahan mendalam. Prinsipku, lakukan apapun demi tasku kembali seperti semula, berapapun biayanya! Ini lebih dari sekedar uang.

Tasku adalah simbol dari uluran tangan teman-teman yang sangat baik, walaupun tak semua menunjukkannya kepadaku sehari-hari. Aku mendoakan semoga mereka selalu bahagia dan mendapatkan barang berharga yang kemudian menjadi kesayangan dalam waktu dekat.

My Instagram