Wallpaper, The Power!



Yang aku percaya, jika mata kita disuguhkan sesuatu entah itu dipaksa/ terpaksa/ tak sengaja, maka pikiran kita akan terstimulasi. Ada unsur menantang di sana, berbahaya atau justru mengantar kita selangkah dua langkah ke tujuan –tapi aku lebih setuju pengaruhnya ada di pilihan kedua. Makanya, aku selalu meletakkan hal baik yang bisa dibaca mataku.
Selama kuliah, aku melakukannya. Aku menempel semua hal yang ingin kutempel di dinding kamar kos hanya untuk dibaca, aku letakkan di posisi yang pasti dilihat oleh mataku. Bahkan dalam lelah pulang malamku, mataku tak sengaja menangkap pesannya. Bagaimana tidak, aku letakkan di dinding sejajar dengan pintu kamar. Begitu aku buka, sudah pasti mataku akan menujunya.


Kadang berhasil, kadang pun aku tersenyum untuk diriku yang berani memikirkannya. Yang aku ingin pikiranku mengerti, aku tak pernah peduli hasilnya, aku hanya fokus pada proses –aku yang berani memikirkan dan memperjuangkannya jauh lebih baik dari aku yang sebelumnya sudah membentengi diri tak mampu. Ya, kebiasaan ini aku bawa terus hingga saat ini.
Akhir 2015 lalu, saat bangun dari terlenanya aku sudah bisa menghasilkan materi sendiri walaupun tak seberapa namun sangat disyukuri, aku memutuskan membuat gebrakan untuk diriku sendiri berjudul ‘Wallpaper, The Power!’ Sebenarnya selama ini aku tetap menulis sesuatu untuk dibaca di dinding namun karena ternyata aku jarang sekali berada di kamar kos dan justru menghabiskan waktu hingga malam di meja kerja kantor, aku merasa perlu menantang mata dan pikiranku untuk membaca yang ingin aku capai di luar dinding kamar kos.
Jadilah aku yang menganggap diriku punya ketertarikan berlebihan terhadap dunia desain ini mencoba memodifikasi wallpaperku menjadi lebih menarik, hal yang ingin kubaca pun kuperluas menjadi sikap dan pemikiran untuk mencapai tujuan, bukan lagi tujuannya. Kupikir dengan fleksibelnya isi wallpaper ini, tidak ada salahnya jika aku mengajak banyak temanku ikut serta.
Pagi-pagi di awal 2016, aku mengubah wallpaperku –dengan harapan semoga ini berpengaruh ke pencapaian resolusiku setelahnya. Aku pun mengganti wallpaper seluruh staff departemenku, kakak tandemku sesama supervisor, geng teman kantor + teman main, teman-teman di IT bahkan HR GA. Sebegitu inginnya aku mengajak orang-orang baik untuk terus berpikir positif dan melangkah ke tujuan bersamaku, aku sampai membuatkan wallpaper versi ponselnya. Lucunya, tindakanku ini bisa dikatakan 80% keisengan belaka karena aku mengganti wallpaper mereka begitu saja tanpa persetujuan mereka.
Seperti ini contohnya! XD
Hal ini aku teruskan karena kupikir banyak dampak baik yang didapatkan, temanku yang paling negatif juga akhirnya nyaman-nyaman saja membaca isinya –aku percaya pikirannya yang mengarahkannya. Wallpaper yang kuperbaharui setiap tahun ini akan membawa kita kembali ke masa-masa belum menjadi apa namun dengan perasaan bangga jika mengingatnya. Ya, semoga. Aku, sudah membuktikannya. Mau ikut? Tentu, masih ada 2018, 2019, dan tahun-tahun seterusnya dengan wallpaper pengarah pikiran. Rumusnya hanya satu, setidak minat apapun, biarkan dia tetap di sana dan bacalah. 

My Instagram